Aku bisa melihat hantu. Sejak kecil aku seperti langganan “ketempelan”. Katanya mereka suka sama aku, alasannya bisa diajak interaksi atau energiku menarik. Waktu usia 21 tahun, aku datang ke orang pintar, niatnya ingin menutup mata batin agar tidak lagi melihat entitas lain. Tapi bukannya ketutup, malah tengah malam aku terbangun dengan mereka mengelilingiku. Sosoknya beda-beda, ada yang seperti manusia biasa, ada yang wajahnya menyeramkan, ada juga yang menyerupai orang yang ku kenal. Mereka saling berbincang dengan dialog yang tidak jelas, tapi yang ku tahu pasti perbincangan mereka seputar oh dia yang bisa melihat kita. Kira-kira seperti itu.
Sejak saat itu, aku pasrah, terima saja semua ini, yang lama-lama aku jadi terbiasa. Tapi ya, seterbiasa-biasanya pasti ada waktu saat aku takut. Seperti saat berkendara malam-malam, tiba-tiba ada yang nyebrang tapi bukan manusia. Takut karena berbahaya, aku jadi sering ngerem mendadak. Atau saat dini hari sekitar jam 3, ada yang memanggil-manggil sambil mengetuk jendela dan mencoba membuka pintu. Dia manggil dek dek, buka pintunya dek! pertanyaannya, siapa yang dia panggil? Walau anak terakhir, tapi aku tidak dipanggil adek. Dan ya, yang manggil memang entitas lain. Sosoknya wanita paruh baya dengan rambut dicepol, memakai kain dan kebaya. Di situ aku sangat ketakutan, karena sesekali dia nyengir, tahu kalau aku bisa melihat walau terhalang dinding.
Ada lagi yang membuat aku takut. Hantu perempuan cantik di toilet wanita kantor. Awalnya entitas ini gak membuat aku takut, biasa aja walau aku tahu dia sering berdiri di depan cermin, kadang juga ikut ngantri masuk ke bilik toilet. Visualnya juga gak menyeramkan, seperti yang kubilang, hantu ini cantik. Pakaiannya pun seperti karyawan di kantorku, dan interaksiku dengan dia juga gak intens. Sesekali kontak mata saat cuci tangan di wastafel. Atau berbagi senyum saat dia lagi asik ikut ngantri. Tapi itu semua berubah saat aku ke toilet waktu malam sekitar jam setengah 9. Awalnya aku berani saja, tapi begitu masuk, aku mulai merasa energinya berbeda. Dia yang awalnya bersahabat dan pasif, tiba-tiba berbanding terbalik. Mulanya aku ingin berbalik, tidak jadi masuk ke toilet, tapi ya aku memberanikan diri dan langsung melewati dia yang tengah asik tersenyum ke arahku. Kamu tahu senyum licik yang menyeramkan? Nah seperti itu. Keluar dari bilik kupercepat langkahku, tanpa cuci tangan aku langsung keluar dari toilet, bodo amat lah, hantu ini udah mulai sangar. Keluar dari toilet kupikir sudah aman, tapi ternyata dia terbang ke arahku lalu berisik di telinga kanan sambil tersenyum dengan bibirnya yang tiba-tiba melebar mau ngapain sih buru-buru banget?. Seketika aku langsung berlari ke arah pintu mushola, untungnya masih ada orang yang sedang bekerja di jam tersebut. Itu adalah pengalaman paling menyeramkan selama aku di kantor. Di luar dari entitas yang tinggi banget dengan rambut terurai di lift, atau yang suka manggil-manggil saat kerja keke keke, atau laki-laki kurus merangkak yang suka ada di bawah meja, tetap hantu perempuan cantik di toilet wanita yang paling seram.
Kamu gimana? Pernah ngalamin hal serupa atau berbeda gak di toilet? Atau tanpa sadar, kamu sebenarnya pernah melihat dia saat antri di toilet, tapi kamu gak sadar. Hehehe.
Penulis : MA
Comments
Post a Comment