Sudah hampir 3 tahun aku tinggal di asrama putri kampusku. Meski banyak orang bilang “serem” karena bangunan tua dan lokasinya di belakang kampus dekat pohon-pohon besar yang menambah kesan angker. Aku masih harus bertahan karena memang satu-satunya tempat yang bisa menampung mahasiswa beasiswa sepertiku hanya asrama kampus.
Gedung asramaku berlantai tiga, setiap kamar diisi oleh 2 orang penghuni dengan kamar mandi yang terletak di luar kamar. Design daripada asramaku memang agak aneh, kamar mandi letaknya jauh dari kamar tidur. Dan ini juga kemudian yang menjadi banyak kendala penghuni asrama. Nanti akan aku ceritakan bagaimana kamar mandi asramaku menyimpabn banyak cerita misterius sekaligus horror.
Sejak tahun pertama tinggal di asrama, ada banyak sekali cerita-cerita penghuni yang mengalami kejadian aneh di asrama. Ceritanya beragam, tapi yang paling aku ingat adalah pada malam Jumat, malam dimana aku sedang menyiapkan banyak hal untuk ospek jurusan besok hari.
Saat itu aku baru tidur pukul 01.30, setelah seharian ini kerja kelompok dan menyiapkan banyak hal untuk osjur besok aku merasa perlu mengistirahatkan dulu badanku meski sebentar. Rasanya aku baru terlelap, sampai tiba-tiba sekujur badanku dibuat kaget oleh teriakan seseorang. Jantungku berdegup tak karuan, aku sampai tak cukup kata untuk menggambarkan betapa kagetnya aku malam itu.
Shinta teman kamarku langsung berlari menuju kasurku, dia juga sama kagetnya karena suara teriakan dari luar.
“Haaaahhhhhhh..” teriak seseorang di susul suara lari-lari dan pintu yang tertutup.
Aku dan Shinta saling pandang kaget, namun tak berani keluar kamar untuk melihat keadaan sekitar dan mengetahui apa yang terjadi. Kita berdua sepakat untuk tidak keluar, karena memang sepertinya penghuni yang lain juga tidak ada yang keluar kamar.
Kami mengecek grup penghuni asrama, dan benar saja grup sudah ramai dengan berbagai pertanyaan penghuni yang penasaran sebenarnya ada apa. Namun malam itu rasa penasaran kami semua menggantung meninggalkan ketegangan sampai matahari terbitt..
Sampai esoknya barulah kita semua tau cerita yang sebenarnya kejadian semalam.
Ternyata ada salah satu penghuni dua kamar diseblahku, kamar nomor 301 hendak ke kamar mandi malam itu. Namun kamar mandi 301 sedang ada yang memakai. Dia mendengar dengan jelas suara shower dari balik pintu kamar mandinya. Dia merasa kesal karenaa ada penghuni lain yang memakai kamar mandirnya, akhirnya dia kembali ke kamarnya dengan niat mau menanyakan siapa yang memakai kamar mandinya tanpa ijin terlebih dahulu di grup. FYI di asramaku satu kamar itu untuk satu kamar mandi, jadi masing2 kamar untuk dua orang dan kamar mandinya pun sama. Jadi kita tidak bisa memakai kamar mandi yang lain seenaknya. karena pada saat itu teman kamar dia ada di kamarnya, artinya ada penghuni lain yang sedang menggunakan kamar mandinya kan?
“tolong teteh-teteh ada yang pakai kamar mandiku ga ya?” tulis Arum di chat Grup.
Namun karena pada saat itu sudah tengah malam, tidak ada penghuni yang merespon chat dia.
Nah pada saat Arum hendak kembali ke kamar mandinya, arum menceritakan kalo dia melihat seorang perempuan keluar dari kamar mandinya. Dia hendak mengomeli orang tersebut karena kesal tidak minta ijinnya dulu menggunakan kamar mandinya. Tapi pada saat hendak menegurnya tiba-tiba perempuan itu menolehkan kepalanya, dan yang membuat Arum reflek teriak adalah perempuan itu bermuka datar.
aku sampai speechless mendnegar cerita Arum, entah harus percaya atau tidak, namun setelah kejadian tersebut setiap kali ada orang berteriak atau tertawa kencang, jantungku benar-benar tak karuan. Takut dan tegang. Asrama juga suasananya benar-benar mencenangkan. Bahkan yang bisanya pukul 10 masih banyak yang menontond an bermain-main di ruang TV, saat itu benar-benar hening. Semua penghuni tak berani keluar sejak maghrib.
Supaya lebih tergambar bagaimana asramaku, nanti akan aku buatkan denahna.
Setelah kejadian itu, kejadian-kejadian lainnya silih berganti. Ada yang mendengarsuara orang berlarian tengah malam di tangga. Tapi pada saat chat grup, ternyata tidak ada penghuni yang melakukannya.
Cerita lainnya adalah saat malam jumat lagi, karena seiap malam Jumat kita selalu mengadakan pengajian rutin dan shalat berjamaah di ruang tengah.
Pada saat itu, salah satu senior kita sedang mengimami kita semuanya. Selesai membaca al fatihah, tiba-tida dia tertawa terbahak-bahak. Kami yang menjadi makmum reflex mengikuti tertawaannya karena kami pikir itu lucu, mungkin dia lupa hafalannya dan berujung tertawa sendiri. namun lama kelamaan, tawanya diia tidak berhenti.
“Hiii hiiiiiiiii, hiiii, hiiiiiii”
Kalian tau kan? Sungguh itu tawa yang paling menakutkan yang pernah aku dengar.
Kami semua mulai panik dan mulai mneyadri ada yang tidak beres dengan teman kami itu. Parahnya lagi, di asrama kami tidak ada satu orangpun lelaki.
Haampir dua jam lamanya, teman kami tertawa, berteriak, menangis dalam waaktu yang sama. Kami sudah memanggil teman kedokteran, karena kebetulan dekat asrama kami ada sekre anak-anak FK. Dan mereka juga tidak bisa apa-apa. Lalu kami coba panggilkan ustadz, sampai dua ustadz barulah dia akhirnya bisa berhenti dengan kondisi yang sangat lemas.
Comments
Post a Comment